Kamis, 29 Maret 2012

cerpen "DARK II"

Title             : DARK
Author         :  sovi navisah
 Cast             :  KIM JUNG HAE
                        CHOI MIN HOOK
Genre            :  bad romance
Kali ini mencoba membuat cerita bad romance yang entah asik dibaca atau bahkan terkantuk jika dibaca keke~ (^_^))! (^o^,,)) coba sajah

“baik lah kalau begitu tanda tangani surat ini”    direktur mengulurkan surat kontaknya, jung hae pun terpaksa mendatanganinya dengan berat hati karena dorongan manajernya yang melirik tajam lalu kembali tersenyum saat menatap wajah direktur. .
Saat jung hae kembali diapartemen nya ia memtuskan untuk istirahat wajahnya sudah pucat pasih dan lemas, karena kurang tidur dan maka perutnya pun kian hari semakin mual sajah. . beberapa jam ia terangun dari tidurnya sayup-sayup jung hae mendengar nada sms masuk dihandphonennya ia pun meraih telephonenya dari meja samping ranjang tidurnya, kepalanya terasa berat dan pusing. . jung hae membuka sms dari handphonenya takut-takut ia salah baca jung hae pun mencoba membacanya kembali. .
Kini kepalanya bertambah sakit setelah membaca sms yang baru dibacanya sekuat tenaga ia menuju dapur dan meraih gelas dan botol minuman, entah apa yang dipikirnya ia terus minum sampai mabuk dan menagis sejadi-jadinya. . gelas-gelas dan botol minuman pun dibanting nya kelantai
Handphone nya pun kembali berdering dilihatnya nama manajer memanggilnya, handphone itu pun ikut dibantingnya sekuat tenaga. .
“arghhhhhhh hahhhhhhh!!!!! Kenapa saya harus seperti ini?!! Kenapa kalian tidak bunuh sajah aku kenapa? Kenapa?!!!!”     jung hae terduduk dilantai sambil meremas-remas rambut panjangnya frustasi
Keesokan paginya jung hae ditemukan manajer perempuannya tertidur dilantai, melihat jung hae seperti itu manajernya khawatir dan langsung mengangkatnya kekamar, tubuhnya terasa panas dan menggigil mungkin akibat tidur dilantai ‘pikir manajer
Selama berjam-jam suhu tubuhnya tinggi manajernya pun mengompresnya dan memasakan bubur untuk artis nya ini yang makan sejak 3 hari yang lalu. . jung hae pun tersadar ia duduk diatas tempat tidur manajernya pun menyuapinya bubur sampai habis. .
“baiklah aku akan menerima iklan itu”    ucap jung hae tiba-tiba dengan nada diceriakan, membuat manajernya merasa aneh dengan kelakuan nya pada waktu itu, apa dia berfikir sampai mabuk tadi malam. . “apa kau ingin membuatku mati gila, jangan sampai kau seperti ini lagi”   ucap ketus manajernya lalu tersenyum paksa
“baiklah ayoo lagi aaaaa”   jung hae memanjakan dirinya pada manajernya, lusa ia akan syuting iklan itu dan berusaha untuk bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya sendiri. .
……………………………………………………………………………………..
Keesokan harinya jung hae merasa sembuh entah apakah hari inbi matahari terbit dari barat? Jung hae berniat mengunjungi ayah nya langsung kekantornya tanpa memberitahunya dahulu. .
“ahhh ternyata perusahaan ayah sangat besar sekali pantas saja dia selalu memohon untuk mewariskan nya padaku”    jung hae menatap gedung kantor ayahnya sambil menenteng cake kecil yang ditentengnya, lalu berjalan masuk tanpa melapor kepada reseptionis yang bertugas ia langsung menuju ruangan ayahnya. .
“anyeoong appaaaa”   jung hae membuka pintu ruangan kantor ayahnya tanpa mengetuk pintu iya langsung memeluk dan mencium pipinya, pada saat itu ayahnya sedang berbincang dengan salah seorang rekan kerjanya. . ayahnya pun kaget kenapa jung hae bisa datang menemuinya dengan tiba-tiba. .
“ah mianhamnidah, apa bisa tunggu sebentar dulu”   ayah jung hae berbicara pada rekan kerjanya, rekan kerjanya pun pamit undur diri meninggalkan ruangan itu dan kini tinggal mereka berdua
“ada apa denganmu hah?”    suara ayah jung hae meninggi
“apa apanya? Memangnya aku tidak boleh mengunjungi kantor ayahku sendiri ?”   jung hae tidak memperdulikan ayahnya ia membuka bungkus potongan cake kecil yang dibawanya dan ingin menyuapi ayahnya untuk sekali sajah. .
“apa-apaan ini aku tidak mau?!”   ayah jung hae menyenggol tangan jung hae tanpa sengaja hingga cake ditangan nya jatuh kelantai, memang jung hae tahu sifat keras ayahnya tapi ia tidak menyangka ayahnya akan melakukan seperti ini padanya. .  apa dia sejijik itu kah sehingga tidak mau memakan suapan dari tangan anaknya ??, jung hae pun tersenyum kaku kepada ayahnya lalu memungut cake nya kembali dan menaruhnya dimeja
“tidak papa kalau ayah tidak suka rasa coklat ini, akan ku belikan lagi rasa strawberry atau yang lain nya appa kau suka apa ? aku tidak tahu seleramu kau suka rasa apa ? aku ini memang anak yang tidak berguna oh iya aku rasa saatnya aku untuk syuting agar tidak membuatmu malu, maaf aku harus pergi dulu anyeong”    hyuji berbicara tanpa henti dengan menahan rasa kecewa dan air mata yang akan memuncah diwajahnya ia pun segera berjalan cepat keluar ruangan setelah membungkuk dan berlari secepat mungkin. .
Ayah jung hae tidak bisa berkata apapun ia tercengang hanya bisa memandang cake yang sudah berantakan dimeja, apa yang baru sajah ia lakukan ??  ia tidak sadar sudah melukai hati anaknya sendiri yang mencoba untuk mendekatkan diri dan mencoba baik padanya. .  tetapi ia sadar bahwa ia seorang ayah yang sangat jahat dan tidak bertanggung jawab sekali. .
…………………………………………………………………………………………..
Sore harinya ia sudah berada ditempat lokasi syuting iklan, ia meminta izin untuk kekamar mandi ia memandangi dirinya dalam pantulan cermin dan mengelus perutnya yang terus mual dan tersenyum manis. . suara teriakan manajernya yang khas pun terdengar memanggil jung hae untuk bersiap-siap. . larut malam setelah selesai syuting ia pun meminta izin kepada manajernya untuk berpisah mobil jung hae pun menyetir mobilnya sendiri, jung hae menuju tempat yang sudah ia janjikan sebelumnya. .
Sesampainya didepan ia turun dari mobil dan menarik nafas yang sangat panjang, dan mencoba berjalan masuk dilobi hotel dengan senyuman ramah dibalut gaun cantik yang  memperlihatkan lekuk tubuhnya, setelah berbicara pada resepsionis ia pun menuju ruangan yang ditujunya. . dengan ragu-ragu ia memegang selot pintu lalu dibukanya, seorang laki-laki berumur jauh lebih tua dari junghae sudah menunggu sedang duduk disofa besar dengan segelas anggur ditangan nya sambil mengenakan piama dengan model tali diikatkan dipinggang tersenyum menyeramkan namun jung hae membalas senyum nya dengan manis namun terpaksa. .
Pada malam itu pun jung hae terpaksa memenuhi hasrat laki-laki bangsat yang tat lain direkturnya yang sudah mengancam manajernya untuk menuntut milyaran rupiah jika ia memutuskan kontrak sepihak untuk iklan itu, pada malam itu jung hae memutuskan untuk sekali sajah tidak menyusahkan manajernya yang sudah mendukung karirnya selama ini. . .
Saat pulang sesampainya diapartemen jung hae berjalan terhuyun menuju dapur diraihnya botol minuman yang setia menemaninya setiap saat ketika ia sedang gundah, jung hae pun mabuk pada malam itu sambil menangis dan berteriak sesukanya sampai tertidur pulas diatas sofa ruang tamunya. .
keesokan harinya matahari sudah terbit sangat tinggi menuju siang yang membuat jung hae terbangun dari  tidurnya saat cahaya matahari menerobos kaca besar apartemen nya, jung hae pun mulai duduk dan memijat kepalanya, saat ia teringat kejadian tadi malam ia tersenyum jijik kepada dirinya sendiri lalu mengacak rambutnya yang dulu panjang pirang nan indah kini sudah lusu dan tidak terawat lagi. .
sudah 2 hari ia tidak keluar dari apartemennya yang ia lakukan hanya mabuk menangis dan mabuk lagi terus saja begitu sampai tubuhnya terkulai lemah diatas sofa. . dipencetnya remote tv, tetapi baru sajah ia memencet tombol jung hae membelalakan mata, apa ia bermimpy ? apa ia salah dengar dan lihat ?
selang berapa menit jung hae terkaget mendengar deringan dihandphone nya terus dan menerus akan tetapi jung hae hanya melihat layar telephone dengan ekspresi ketakutan seperti orang tidak waras dan mencoba tidak mendengar deringan itu, nada sms pun mulai masuk takut-takut jung hae membukanya yang tatlain dari ayahnya yang berisikan. .
“aku malu mempunyai anak sepertimu ! kau sangat hina dan kotor”             
Jung hae menjerit sejadi-jadinya “arghhhh” dan melempar semua bantal yang berada disofanya, kemudian jung hae meraih telephone genggamnya untuk menghubungi seseorang. . tetapi utnuk yang ketiga kalinya jung hae tidak mendengar tanda-tanda jawaban, dan ketika itu. .
“yoboseo”   terdengar suara kaku dari ujung telephone yang tat lain adalah min hook
“ah oppa, apa kabarmu ? aku sangat merindukanmu sekali”    suara jung hae terdengar gemetar dan tak terdengar jawaban dari ujung telephone    “eee oppa aku harap kau jangan termakan gossip ditv tentangku, aku tidak pernah menghianatimu sekali pun, sungguh”   ucap jung hae cepat masih dengan suara gemetar
“aku harap kau klarifikasi lagi ucapan manajermu, bahwa kita tidak ada hubungan dan jangan sangkut pautkan aku dengan fotomu dengan lelaki tua yang menjijikan itu”    ucap min hook jelas dengan nada serius
“apa? Tap tapi oppa sepertinya aku hamil dan mengandung anakmu, oppa oppaaaa”    terdengar suara putusnya telephone membuat jung hae kaget dan tercengang apa yang baru sajah ia dengar, ini tidak mungkin terjadi tidak mungkiiiiiiiiiin ‘pikir jung hae dalam kepalanya
Jung hae menengguk kembali minuman yang dituangnya barusan sambil duduk memeluk kaki dan tertawa sendiri mengingat kenangan manis bersama min hook, lalu terselip bayangan malam yang lain saat ia bersama direktur ia membayangkan betapa orang-orang jijiknya saat ini apa lagi ayahnya dengan berbagai pemberitaan dimedia bahwa bocornya foto ia bersama direktur pada saat didalam hotel. .
Suara dentingan bel pun berbunyi jung hae pun merasa semakin ketakutan, apa yang harus ia lakukan apa ia harus bersembunyi atau ia harus. . . .
2 manajer jung hae kewalahan dengan berbagai pemberitaan dan pertanyaan reporter, sampai-sampai polisi pun sekarang bertindak dengan adanya foto itu, mencoba membuka pintu tetap tidak bisa karena jung hae mengganti kode rumahnya dengan bantuan para petugas apartemen yang bertugas pada saat itu sehingga bisa membuka pintu. .
Pada saat pintu terbuka 2 manajernya tidak menemukan jung hae yang ia temukan hanya bantal berserakan dan botol gelas dimeja yang tumpah ruah, manajer jung hae membuka pintu kamar dan nihil jung hae tidak ada dikamarnya. .  manajer jung hae mendengar gemericik suara air  dan langsung menuju kamar mandi, sesampainya dikamar mandi kedua manajer itu tidak bisa membuka pintu. .
Manajer berteriak memanggil nama jung hae untuk yang kesekaian kalianya juga mengetuk bahkan menggedor pintu. . tetapi tidak ada jawaban sedikit pun, karena khawatir terjadi sesuatu, 2 manajernya terpaksa memutuskan mendobrak pintu kuat itu dengan berbagai peralatan seadanya yang tak sia-sia berhasil dibukanya. .
Ketika berhasil mendobrak masuk ke dalam kamar mandi dilihatnya jung hae duduk terkulai lemah tak berdaya dibawah guyuran air yang mebasahi seluruh tuhubnya, yang kini sudah tidak terliat lagi air mata yang mengalir deras dipipinya karena dibarengi air yang turun deras dari atas shower. . 2 manajernya terperanga melihat aliran air yang merah pekat yang mengalir menuju lubang saluran yang bersumber dari siletan tangan kiri jung hae, manajer perempuan mundur selangkah apa yang dilihatnya saat ini seperti tidak percaya. .
Sebaliknya manajer laki-laki menghentikan guyuran shower dan mencoba membangunkan jung hae lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya. .
“jung hae~ssi ?! kim jung hae ?? bangun lah”   manajer laki-laki itu langsung mengangkat tubuh jung hae tempat yang lebih kering dan mencoba menelphone ambulance, selang tak berapa lama petugas ambulance pun datang membawa jung hae kerumah sakit namun nyawanya tidak tertolong lagi dangen besetan besar yang membuat urat nadinya terputus. .
Keesokan harinya diadakan pemakaman untuk jung hae banyak artis yang datang melayat untuk mengucapkan bela sungkawa atau hanya ingin mendongkrak polularitas dengan berpura-pura simpati pada kematian jung hae sepertin jung juri rival sesame artis. .
Manajer jung hae menemukan tulisan blog probadi jung hae yang selama ini tulis tanpa seorang pun yang mengetahuinya, manajer pun membaca ketikan terakhir yang dinpost diblog jung hae sebelum memutuskan untuk meregang nyawanya sendiri. .
Mungkin aku seonggok kotoran kecil tak berguna lagi
Oh tidak, mungkin aku sudah menjadi kotoran sejak aku dilahirkan
Sampai-sampai orang tuaku jijiik dengan suapan anaknya sendiri
Ckck sungguh miris aku mengingatnya. . . . . . dan itu untuk yang terakhir kali
Aku sangat merindukanmu nek mesikupun kau tidak pernah memanjakanku sekali pun, tetapi kau selalu ada disampingku. . aku sangat kesepian dan ketakutan ketika malam hari
Apakah aku harus menyusulmu supaya aku tak kesepian ??
Apakah sampah ini harus hilang supaya orang tuaku senang tanpa beban ??
Mungkin juga tidak senang, karena tidak ada yang peduli dengan sampah ini
Tetapi . . . Ketika seoarang hadir dalam hidupku yaitu choi min hook
Aku kembali lahirrrrrrrrrrrrrr bukan sebagai sampah jung hae (^o^) aku harus sabar menantinya sampai pertandingan selesai dan akan memberitahunya bahwa sepertinya aku mengandung anaknya, sungguh tidak sabar. .
Karena impianku bukan jadi seorang artis, tetapi memiliki keluarga yang sempurna seperti keluarga lain nya. . .
Dan sepertinya seoarang pria tua busuk ingin mengganggu impianku yang mencoba mengancam ku dengan berbagai hal yang aku tak kedua menajerku menjadi sampah sepetiku nanti. . aku tak ingin menghianati min hook aku sangat mencintainya. . . sangat

2 manajer jung hae menangis dan menyesali apa yang mereka perbuat kepada jung hae selama ini, mereka mengaku gagal menjadi manajer yang baik untuk artisnya karena hanya bisa menuntut saja tanpa memikirkan perasaannya. .
Disisi lain ayah jung hae juga menyesali apa yang ia perbuat dan mengutuk dirinya sendiri. .  .

END. . . .. . . . .. . . . .. . . . . . ..  (~,~’))
Bagaimana seru engga ? dapet gak feel nya ? hehe coment yah J

cerpen imajinasi~ DARK


Title             : DARK
Author         :  sovi navisah
 Cast             :  KIM JUNG HAE
                        CHOI MIN HOOK
Genre            :  bad romance
Kali ini mencoba membuat cerita bad romance yang entah asik dibaca atau bahkan terkantuk jika dibaca keke~ (^_^))! (^o^,,)) coba sajah


Kim jung hae gadis berumur 19tahun ini menatap nanar rival kerja sesama artisnya, entahlah kenapa hari ini dia begitu sial sekali sejak pagi. . jung hae meremas pegangan samping kursi empuk dan nyaman yang didudukinya berubah satu menit yang lalu menjadi panas dan tak tahan lagi untuk ia duduki pada rapat dikantornya siang itu. .
“ehemm kim jung hae mianhamnidah dengan berat hati, ini keputusan terakhir kami semua investor iklan ingin pemeran utamanya jung juri”      ucap direktur perusahaan yang menaungi jung hae bekerja memecah keheningan tanpa ragu-ragu dengan gaya  bicaranya yang sombong dan angkuh khas mata keranjang
Disisi lain jung juri artis yang kerap berpenampilan seksi rival kim jung hae yang beruntung menjadi pemeran utama dalam sebuah drama baru tersenyum kemenangan meremehkan orang yang duduk didepannya (kim jung hae)
……………………………………………………………………………
Kim jung hae jalan terhuyun memasuki mobil, 2 manajernya pria dan wanita melihat jung hae dari pantulan spion yang digantung didepan mobil dengan cemas melihat wajah jung hae yang pucat pasih. .
Sesampainya diapartemen jung hae merebahkan tubuhnya diatas kasur  menatap langit kamarnya yang bercat biru laut. .
“hah mengapa langit kamarpun begitu menyebalkan hari ini”    jung hae tersenyum kecut disudut bibirnya. .  jung hae pun terlelap sesaat ketika handphonenya berdering
“yoboseo chagi~ya”   ucap mesra dari arah ujung telephone
“oh ne oppa”   seraya mendengar suara dari ujung telephone senyum pun mengembang dari bibir jung hae
Choi min hook adalah  pacar rahasia jung hae yang lebih tua, dikenalnya pada saat jung hae menjadi salah satu bintang tamu dalam acara talk show yang mendatangkan para atlet bulu tangkis kebanggaan korea selatan. . sejak itulah mereka bertukar nomer telephone dan lebih akrab. .
Choi min hook pun mengajak jung hae bertemu tetapi karena mereka memilih merahasiakan hubungan mereka kepada public demi pekerjaan masing-masing, dengan sepakat mereka bertemu diapartemen jung hae nanti malam. .
…………………………………………………………………………..
Jung hae pun bersiap-siap sejak tadi menyambut kedatangan pria yang tengah dekat dengan nya, wajahnya yang cantik dengan hidung mancung dengan kecil lubang hidung dan mata yang agak dibesarkan  meskipun hasil dari oprasi plastic, tengah dipolesnya dengan berbagai banyak make up yang berjejer dimeja riasnya. . handphone pun berdering saat jung hae memoleskan lipstick dibibirnya dengan sigap junghae mengangkatnya. .
“yoboseo”   ucap jung hae dengan nada semangat, tetapi sedetik kemudian senyumnya hilang saat mendengar suara ayahnya yang mengulang kata-kata yang didengarnya tadi pagi saat bertemu
“ kapan kau akan menjadi dewasa hah?!! Apa kau akan terus menjadi artis”    dengan nada tinggi ayah jung hae berkata lalu menutup telphonenya. . .
Mendengar teriakan dan bentakan yang biasa ia dengar seharusnya ia lebih kuat menahan air mata yang selalu menetes deras,   “ aaaaaaaaaaaargh”  jung hae menjerit sekeras mungkin seraya menyapu bersih make up yang semula terjejer rapih dimeja rias nya. . ia menangis sejadi-jadinya sebelum suara bel berdenting untuk kesekian kalinya. .
Jung hae pun mencoba memperbaiki make up yang luntur akibat tangisanya sebelum membuka pintu
“chaaaaan”   choi min hook pria tampan itu membawa sebuket bunga lili putih dan dengan sebelah tangannya lagi menjinjing tas belanjaan berisikan makanan yang dibelinya dimini market
“aigooo neumu yeppo”    jung hae terkejut dengan bunga yang dibawa min hook, mereka pun memutuskan memasak apa yang sudah dibawa min hook tetapi jung hae beralasan tidak mau masak karena ingin sekali merasakan masakan pria yang disukainya itu. .
“ah kau ini licik sekali bilang saja kalau tidak bisa masak”   ucap min wook sambil memakan mentimun yang sedang dipotongnya, jung hae pun hanya tersenyum geli sambil duduk menyaksikan pacar rahasianya sedang mamasak. .
“aigo aigo ada apa dengan matamu ?”    min wook mendekatkan wajahnya kewajah jung hae, dengan sigap jung hae menarik-narik ujung matanya yang bengkak
“aniii memangnya kenapa ?? “    disela ucapan jung hae, cuh~ jung wook mengecup pipi jung hae dengan singkat dan kembali memotong sayuran. . pipi jung hae pun mulai me’merah dan tersenyum malu
Semua hidangan pun mulai matang mereka memutuskan untuk makan dimeja kecil dan duduk dilantai dengan alasan lebih  nyaman,   “cobalah ini”   min hook menyuapi jung hae dengan suapan daging yang sangat besar. .
“hawwbis ini bewrat badanku pasti nahik”   ucap jung hae tak terdengar jelas apa yang dikatakan nya dengan sumpalan daging dimulutnya
“hahaha sudahlah kunya dulu baru bicara”   min hook terbahak meliat ekspresi wajah jung hae yang kini pipinya menjadi gembung besar, dan kini jung hae menyuapi min hook dengan suapan yang tak kalah besar nya. .
“ahhhh kenyang sekali, kalau berat badan ku naik kau harus tanggung jawab”   jung hae duduk bersendar disofa ruang tamunya dengan min hook setelah makan
“apa kau bilang? Dasar kau ini”   min wook mengacak rambut jung hae, lalu menarik dalam pelukan nya dari belakang, jung hae merasa nyaman dalam pelukan nya yaaah mungkin sekitar umur 5tahun ia terakhir kali merasakan pelukan hangat seperti itu dari orang-orang yang ia cintai yaitu ibu dan ayahnya memang ia tat kurang kasih sayang dari nenek nya yang sangat keras juga disiplin. .
“hmmm aku sangat suka sekali kau memelukku seperti ini”   ucap jung hae
“jinjayo”   jung hae mengecup kepala jung hae dengan mesra   “seperti apa orang tuamu?”   ucap min hook dengan tiba-tiba, jung hae pun melepas pelukan min hook. . ia mentap gadis cantik didepan nya ini dengan heran
“apa kah kau masih ingin dekat denganku jika aku menceritakan keluagaku?”   ucap jung hae dengan tatapan yang berbeda dan serius, tetapi dibalas senyuman oleh min hook. .
Jung hae pun menceritakan tentang keluarganya bahwa orang tuanya sudah bercerai sejak ia umur 5tahun dan sejak itu pula ia dititipkan oleh neneknya yang kini sudah meninggal saat ia lulus smp, ayah jung hae tidak menyetujuinya menjadi artis seperti sekarang tetapi ayahnya menginginkan dia untuk melanjutkan sekolah dan meneruskan perusahaan ayahnya yang sangat gila dengan pekerjaan. . sedangkan ibunya yaaah entahlah ia sudah tidak ingat lagi dengan mukanya yang ia dengar terkhir kali ibunya sudah menikah lagi dan lagi untuk yang kesekian kalinya. .
Ia pun berusaha untuk membiayai hidupnya sendiri untuk menjadi artis, cita-cita yang ia inginkan sejak kecil. . kini tidak ada lagi yang mendukungnya selain nenek yang kini sudah meninggal, tanpa terasa air mata jung hae menetes. .
Min hook pun menyeka air mata yang menetes dipipi jung hae, cuh~ min hook mencium bibir indah jung hae dengan lembut dan jung hae pun menikmati itu sehingga malam itu pun menjadi malam yang indah dan panjang bagi mereka berdua. .
…………………………………………………………………………………..
Suara handphone pun berdering seraya membangun kan jung hae dipagi hari yang terlelap disofa dengan tubuh hanya tertutup sehelai selimut kecil. .  tetapi saat akan mengangkatnya deringan telephone pun berhenti, jung hae berfikir sejenak apa yang sudah terjadi tadi malam mengapa ia. . . . jung hae menggigit ujung bibirnya kini pikiran nya mulai menyeruak. .
Hanphone pun berdering kembali, setelah diangkat ternyata manajernya menyuru untuk bersiap-siap untuk meeting tawaran iklan baru yang akan dibintanginya. .
2jam kemudian jung hae sudah berada dikantor manajementnya, ia pun menemui direktur tanpa sadar ia membuka selot tanpa mengetuk pintu dahulu dan ternyata ia melihat yang seharusnya ia tidak lihat yaitu jung juri sang rival sesama artis yang mengalahkan dia untuk menjadi pemeran utama dalam drama terbaru yang diproduksi menejemen nya sedang berciuman dengan direktur sambil duduk diatas meja. .
“ah mianhe”   jung hae menutup kembali pintu baru dibukanya setengah
Tak berapa lama jung juri pun keluar sambil menatap dengan tatapan evilnya, jung hae pun kini masuk dan duduk dalam ruangan direktur yang cukup luas dan bagus. .
“jika kau ingin menjadi bintang iklan kali ini kau harus memenuhi syarat”   direktur berbicara seraya mengelus kaki atas jung hae dengan sopan jung hae pun menarik kakinya perlahan
“coba kau pertimbangkan lagi, kalau kau mau aku juga bisa menjadikan kau artis lebih terkenal lagi dari sekarang”   ucap direktur yang kali ini agak meninggikian suaranya
Jung hae pun keluar dari kantor menuju mobil yang diparkirnya, tentu saja di ikuti oleh kedua manajer yang selalu setia menemani selama 2tahun terakhir yang direkrutnya pada saat setelah ia memenangkan penghargaan artis pemeran muda terbaik dalam ajang yang cukup bergengsi. .memang bukan hanya penghargaan yang mampu menjamin artis terus bertahan lama didalam dunia hiburan
“Apa yang dikatakan direktur tadi ?”   ucap manajer wanita yang duduk disampingnya membuyarkan lamunan jung hae yang terus menerus menatap kosong keluar kearah jendela kaca mobilnya
“oeh? Ah direktur menawarkan ku menjadi bintang iklan seperti yang eonni katakana”   ucap jung hae dengan senyum terpaksa
“lalu? Apa lagi yang dikatakan nya?”   ucap manajer nya, kali ini manajer laki-lakinya yang angkat bicara tetap menatap lurus menyetir mobil yang dikendarainya
“katanya kalau aku menerima tawaran kali ini, dia akan menjamin aku akan lebih sukses lagi”   ucap jung hae
“jinjayo? Ah benar juga aku dengar penggarapan iklan kali ini akan bekerja sama dengan perusahaan besar dan akan di ekspor keluar negeri, oh iya apa kau tau artis jung juri itu hmm aku dengar ia mengalahkanmu dalam pembuatan drama itu dengan cara marayu direktur, aissssh pantas sajah”    oceh menajer wanita dengan suara khasnya
“ah be benarkah?”   ucap jung hae gagap
………………………………………………………………………………….
Jung hae dan 2 manajernya memutuskan untuk mampir pada sebuah restoran kecil untuk makan, dalam restoran jung hae terus mencoba menelphone seseorang dari handphonenya tetapi ia tidak berhasil..
“siapa yang kau telephone dari tadi ?”  ucap manajer jung hae sambil menyeruput sup yang dipesannya
“ah bukan siapa-siapa haha tidak penting”  jung hae tertawa sumbang yang jelek untuk didengar, jung hae pun memutuskan untuk menelphone kembali pada saat sampai diapartemen nya. .
“jujur sajah hah”    manajer jung hae menyenggol genit, dan selalu ingin tau dengan terpaksa jung hae menceritakan semuanya yang kini ia tengah dekat dengan choi min hook atlet bulu tangkis yang belum lama ia kenal. .
Pada saat sampai diapartemen nya jung hae pun langsung menelphonenya dan kali ini berhasil ia mendengar suara dari ujung telephone. .
“yoboseo oppa, kenapa kau baru mengangkat telephoneku ? apakah malam ini kita bisa bertemu?”  jung hae berbicara tanpa henti
“ah jung hae aku minta maaf”  ucap min wook ragu
“kenapa kau minta maaf ?”   jung hae pun bingung kenapa min hook meminta maaf padanya, apakah dia melakukan salah tadi malam. .
Jung hae pun merebahkan tubuhnya diatas sofa setelah min woo menutup telephonenya, jung hae sedikit kecewa pada min hook karena untuk sementara ia tidak bisa berhubungan dengan min hook dikarenakan persiapan min hook untuk pertandingan nya yang mulai semakin dekat. . dan jung hae pun memaklumi nya dan sabar menunggu,. . .
Seminggu kemudian
Jung hae duduk disofa sambil memeluk kaki yang ditekuknya diruangan tamu apartemen  yang sangat sunyi sambil menengguk minuman ditangan nya, entahlah akhir-akhir ini ia merasakan kesepian lagi saat min hook memutuskan untuk tidak bertemu dahulu. . Beberapa saat ia merasa mual dan akan muntah jung hae langsung lari menuju kamar mandi, mungkin ini akibat diet ketat yang dijalaninya sehingga maag nya pun kambuh kembali ‘ pikir jung hae
……………………………………………………………………………………….
“jung hae~sii apa yang kau pikirkan ? apa seminggu ini kau tidak cukup untuk berfikir apa kau akan menerima atau tidak tawaran itu. Hah?!”    ucap manajer perempuan nya yang sangat cerewet siang itu mereka duduk dicafe dekat kantor
“sudah kuputuskan tidak menerimanya”    ucap jung hae takut-takut
“mwoo?!!!”     manajer jung hae tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut jung hae, sesaat handphone manajer jung hae pun berdering. .  ia pun mengangkatnya, tanpa mendengarkan manajernya sedang berbicara ditelephone jung hae hanya mengaduk-aduk jus yang dipesan nya lagi-lagi dengan tatapan kosong
“aigo aigo “   manajernya memegang kepala setelah menutup telephone
“wae? Apa kau sakit”   ujap jung hae polos
“wae wae wae? Kau hanya bilang kenapa? Hah semua ini gara-gara kau jual mahal, kau tau sekarang kau punya saingan sekarang direktur sedang mempertimbangkan artis lain yang akan menggantikanmu?!”  ucap manajer dengan nada kesal, jung hae hanya mendengus mendengarnya. .
Kini handphone jung hae yang berdering “yoboseo?”  jung hae mengangkatnya, terdengar dari ujung telephone suara laki-laki yang berdeham yang tat lain adalah ayahnya. .
“aku bicara untuk yang terakhir kalinya kau dengarkan baik-baik, ehm aku ingin kau meneruskan kuliahmu dan juga meneruskan perusahaan” ucap ayah jung hae dari ujung telephone
“aku juga akan berbicara untuk yang terakhir kalinya, mianhe aku tidak bisa menjalani hidup yang kau inginkan”  ucap jung hae
“baiklah jika ini mau muh, teruslah kejar cita-citamu yang tak masuk akal itu dengan sempurna dan jangan kau anggap aku ayahmu lagi”    telephone itu pun terputus
Jung hae menurunkan telephone yang ditempelkan ditelinganya dengan lemas dan tanpa tenaga, ia bertekad untuk membuktikan pada semua orang bahwa ia bisa tanpa bantuan orang tua nya lagi, benar sajah ia tidak pernah merasakan ia mempunyai orang tua. . selain nenek yang sudah tiada yang tidak pernah memanjakannya
“jung hae~ssi kya !! kim jung hae”   manajer jung hae melayang-layangkan sebelah tangan nya dimuka jung hae    “hmmm kau ini bisa tidak kau jangan melamun, ayo kita kekantor dan jelaskan bahwa kau akan menerima tawaran itu”
………………………………………………………………………………………
Jung hae menurut pada manajernya untuk kembali ke kantor tetapi pikiran nya entah kemana, ia merindukan sosok min hook disisinya saat ini. . . apa yang harus ia lakukan ? saat ada tuntutan dari ayahnya begitu atau harus menghianati kekasihnya. . .
Jung hae dan manajernya beberapa saat sudah duduk diruangan direktur, jung hae semakin bingung apa yang harus ia katakana dan lakukan karena tidak mungkin ia bicara yang sebenarnya pada manajernya bahwa ia menerima iklan itu ia juga harus. . . entahlah
“ah ee direktur sebelumnya kami minta karena sudah mengulur waktu yang lama, kami memutuskan untuk menerima iklan itu”    ucap manajer tanpa meminta pendapat jung hae dahulu, jung hae hanya menatap manajernya dengan tatapan kaget dan kesal entah apa yang harus ia lakukan saat itu posisinya dalam keadaan serba salah, manajernya tidak tau permasalahan yang dihadapinya saat ini. .
“baik lah kalau begitu tanda tangani surat ini”    direktur mengulurkan surat kontaknya, jung hae pun terpaksa mendatanganinya dengan berat hati karena dorongan manajernya yang melirik tajam lalu kembali tersenyum saat menatap wajah direktur. .

Selasa, 13 Maret 2012

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK: Konsep Dasar Teknologi Informasi dan Urgensinya bagi Pelayanan Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesu...

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK: Konsep Dasar Teknologi Informasi dan Urgensinya bagi Pelayanan Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesu...

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK

sovi navisah: Resume tekhnologi informasi dalam BK: Konsep Dasar Teknologi Informasi dan Urgensinya bagi Pelayanan Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesu...

Resume tekhnologi informasi dalam BK

Konsep Dasar Teknologi Informasi dan Urgensinya bagi Pelayanan
Seiring kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesuaikan dengan kemajuan tersebut agar tidak terjadinya ketimpangan serta ketinggalan dalam mengikuti perkembangan zaman. Dari masa ke masa kemajuan seluruh aspek kehidupan akan terus berkembang secara dinamis serta selaras, dari kemajuan tersebut lahirlah istilah globalisasi atau era global. Globalisasi ini akan berdampak pada kebutuhan manusia yang juga menyesuaikan dengan era global, dimana dunia sudah tak ada lagi sekat dan semua serba dilakukan secara instan dan efisien.
Salahsatu indikasi munculnya era global tersebut diiringi oleh kemajuan di bidang keilmuan serta teknologi yang menjadi kebutuhan utama bagi manusia. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan dan bersinergi terhadap transasksi informasi, sehingga informasi atau pengetahuan yang akan menciptakan gagasan teknologi serta sebaliknya teknologi juga akan mempermudah akses informasi dan ilmu pengetahuan. Ketika akses informasi tersebut semakin mudah, maka hal ini berdampak kepada globalisasi raksasa serta kemajuan teknologi yang semakin mutakhir dengan perkembangan, kemajuan serta kedinamisan yang sangat cepat.
Kemajuan teknologi informasi yang semakin mutakhir dan semakin mengefisienkan konsumen pengguna teknologi, akan menjadi suatu daya tarik yang kuat untuk mengaplikasikannya dalam ranah pendidikan. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan pendidikan yang semakin hari semakin dituntut untuk bergerak atau berkembang lebih cepat demi mengejar kemajuan era yang semakin mutakhir dan sangat cepat. Oleh karena itu, penerapan teknologi informasi di wilayah aspek pendidikan akan menjadi suatu urgensi tersendiri dalam menyelaraskan dengan kemajuan zaman yang semakin mutakhir.
Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung untuk peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan potensi dirinya. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa menyelaraskan dengan perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan perkembangan zaman, oleh karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu penyesuaian dengan kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi informasi.
Urgensi bimbingan dan konseling mengacu pada perkembangan serta kemajuan teknologi yang mutakhir, salahsatunya ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara on line maupun off line. Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional. Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut.
Maka dari itu, pada era global ini atau era serba teknologi ini, bimbingan dan konseling juga dituntut untuk menyesuaikan terhadap keadaan agar selalu dapat mengiringi dan membantu konseli di zaman yang semakin mutakhir. Sebagaimana upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi konseli, maka penggunaan teknologi informasi atau media elektronik penunjang proses konseling akan sangat dibutuhkan agar konseli dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara efisien serta tidak terkesan ketinggalan zaman. Jika layanan bimbingan konseling masih menerapkan cara – cara konvensional dalam era teknologi yang semakin maju, maka layanan tersebut akan ditingalkan oleh konseli yang akan mengakibatkan degradasi moral serta ketidakmampuan konseli dalam memecahkan serta mengoptimalkan tugas perkembangan yang harus dilaluinya secara mandiri. Maka jika hal tersebut terjadi, akan banyak individu yang mengalami kesulitan dalam pemahaman diri dan akan cenderung masuk kedalam zona kebebasan yang kebablasan tanpa adanya bimbingan yang bersifat mengembangkan kepribadian yang sehat.
Maka dari hal tersebut, penerapan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling menjadi suatu urgensi tersendiri dalam penyesuaian kondisi zaman atau era yang sangat global. Salahsatu yang menjadi pertimbangan perlunya bimbingan dan konseling menyesuaikan terhadap era yang global serta serba teknologi tersebut, yaitu pertimbangan dampak dari era globalisasi itu sendiri. Keterampilan konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan. Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Konseling melalui Telepon
2. Konseling melalui video-Phone
3. Konseling melalui radio dan televisi
4. Konseling berbantuan komputer yaitu Email
5. Konseling melalui internet atau chating
6. Konseling melalui surat disket
Oleh karena itu, hal ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam perkembangannya secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman tanpa tergerus oleh pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.