Kamis, 29 Maret 2012

cerpen imajinasi~ DARK


Title             : DARK
Author         :  sovi navisah
 Cast             :  KIM JUNG HAE
                        CHOI MIN HOOK
Genre            :  bad romance
Kali ini mencoba membuat cerita bad romance yang entah asik dibaca atau bahkan terkantuk jika dibaca keke~ (^_^))! (^o^,,)) coba sajah


Kim jung hae gadis berumur 19tahun ini menatap nanar rival kerja sesama artisnya, entahlah kenapa hari ini dia begitu sial sekali sejak pagi. . jung hae meremas pegangan samping kursi empuk dan nyaman yang didudukinya berubah satu menit yang lalu menjadi panas dan tak tahan lagi untuk ia duduki pada rapat dikantornya siang itu. .
“ehemm kim jung hae mianhamnidah dengan berat hati, ini keputusan terakhir kami semua investor iklan ingin pemeran utamanya jung juri”      ucap direktur perusahaan yang menaungi jung hae bekerja memecah keheningan tanpa ragu-ragu dengan gaya  bicaranya yang sombong dan angkuh khas mata keranjang
Disisi lain jung juri artis yang kerap berpenampilan seksi rival kim jung hae yang beruntung menjadi pemeran utama dalam sebuah drama baru tersenyum kemenangan meremehkan orang yang duduk didepannya (kim jung hae)
……………………………………………………………………………
Kim jung hae jalan terhuyun memasuki mobil, 2 manajernya pria dan wanita melihat jung hae dari pantulan spion yang digantung didepan mobil dengan cemas melihat wajah jung hae yang pucat pasih. .
Sesampainya diapartemen jung hae merebahkan tubuhnya diatas kasur  menatap langit kamarnya yang bercat biru laut. .
“hah mengapa langit kamarpun begitu menyebalkan hari ini”    jung hae tersenyum kecut disudut bibirnya. .  jung hae pun terlelap sesaat ketika handphonenya berdering
“yoboseo chagi~ya”   ucap mesra dari arah ujung telephone
“oh ne oppa”   seraya mendengar suara dari ujung telephone senyum pun mengembang dari bibir jung hae
Choi min hook adalah  pacar rahasia jung hae yang lebih tua, dikenalnya pada saat jung hae menjadi salah satu bintang tamu dalam acara talk show yang mendatangkan para atlet bulu tangkis kebanggaan korea selatan. . sejak itulah mereka bertukar nomer telephone dan lebih akrab. .
Choi min hook pun mengajak jung hae bertemu tetapi karena mereka memilih merahasiakan hubungan mereka kepada public demi pekerjaan masing-masing, dengan sepakat mereka bertemu diapartemen jung hae nanti malam. .
…………………………………………………………………………..
Jung hae pun bersiap-siap sejak tadi menyambut kedatangan pria yang tengah dekat dengan nya, wajahnya yang cantik dengan hidung mancung dengan kecil lubang hidung dan mata yang agak dibesarkan  meskipun hasil dari oprasi plastic, tengah dipolesnya dengan berbagai banyak make up yang berjejer dimeja riasnya. . handphone pun berdering saat jung hae memoleskan lipstick dibibirnya dengan sigap junghae mengangkatnya. .
“yoboseo”   ucap jung hae dengan nada semangat, tetapi sedetik kemudian senyumnya hilang saat mendengar suara ayahnya yang mengulang kata-kata yang didengarnya tadi pagi saat bertemu
“ kapan kau akan menjadi dewasa hah?!! Apa kau akan terus menjadi artis”    dengan nada tinggi ayah jung hae berkata lalu menutup telphonenya. . .
Mendengar teriakan dan bentakan yang biasa ia dengar seharusnya ia lebih kuat menahan air mata yang selalu menetes deras,   “ aaaaaaaaaaaargh”  jung hae menjerit sekeras mungkin seraya menyapu bersih make up yang semula terjejer rapih dimeja rias nya. . ia menangis sejadi-jadinya sebelum suara bel berdenting untuk kesekian kalinya. .
Jung hae pun mencoba memperbaiki make up yang luntur akibat tangisanya sebelum membuka pintu
“chaaaaan”   choi min hook pria tampan itu membawa sebuket bunga lili putih dan dengan sebelah tangannya lagi menjinjing tas belanjaan berisikan makanan yang dibelinya dimini market
“aigooo neumu yeppo”    jung hae terkejut dengan bunga yang dibawa min hook, mereka pun memutuskan memasak apa yang sudah dibawa min hook tetapi jung hae beralasan tidak mau masak karena ingin sekali merasakan masakan pria yang disukainya itu. .
“ah kau ini licik sekali bilang saja kalau tidak bisa masak”   ucap min wook sambil memakan mentimun yang sedang dipotongnya, jung hae pun hanya tersenyum geli sambil duduk menyaksikan pacar rahasianya sedang mamasak. .
“aigo aigo ada apa dengan matamu ?”    min wook mendekatkan wajahnya kewajah jung hae, dengan sigap jung hae menarik-narik ujung matanya yang bengkak
“aniii memangnya kenapa ?? “    disela ucapan jung hae, cuh~ jung wook mengecup pipi jung hae dengan singkat dan kembali memotong sayuran. . pipi jung hae pun mulai me’merah dan tersenyum malu
Semua hidangan pun mulai matang mereka memutuskan untuk makan dimeja kecil dan duduk dilantai dengan alasan lebih  nyaman,   “cobalah ini”   min hook menyuapi jung hae dengan suapan daging yang sangat besar. .
“hawwbis ini bewrat badanku pasti nahik”   ucap jung hae tak terdengar jelas apa yang dikatakan nya dengan sumpalan daging dimulutnya
“hahaha sudahlah kunya dulu baru bicara”   min hook terbahak meliat ekspresi wajah jung hae yang kini pipinya menjadi gembung besar, dan kini jung hae menyuapi min hook dengan suapan yang tak kalah besar nya. .
“ahhhh kenyang sekali, kalau berat badan ku naik kau harus tanggung jawab”   jung hae duduk bersendar disofa ruang tamunya dengan min hook setelah makan
“apa kau bilang? Dasar kau ini”   min wook mengacak rambut jung hae, lalu menarik dalam pelukan nya dari belakang, jung hae merasa nyaman dalam pelukan nya yaaah mungkin sekitar umur 5tahun ia terakhir kali merasakan pelukan hangat seperti itu dari orang-orang yang ia cintai yaitu ibu dan ayahnya memang ia tat kurang kasih sayang dari nenek nya yang sangat keras juga disiplin. .
“hmmm aku sangat suka sekali kau memelukku seperti ini”   ucap jung hae
“jinjayo”   jung hae mengecup kepala jung hae dengan mesra   “seperti apa orang tuamu?”   ucap min hook dengan tiba-tiba, jung hae pun melepas pelukan min hook. . ia mentap gadis cantik didepan nya ini dengan heran
“apa kah kau masih ingin dekat denganku jika aku menceritakan keluagaku?”   ucap jung hae dengan tatapan yang berbeda dan serius, tetapi dibalas senyuman oleh min hook. .
Jung hae pun menceritakan tentang keluarganya bahwa orang tuanya sudah bercerai sejak ia umur 5tahun dan sejak itu pula ia dititipkan oleh neneknya yang kini sudah meninggal saat ia lulus smp, ayah jung hae tidak menyetujuinya menjadi artis seperti sekarang tetapi ayahnya menginginkan dia untuk melanjutkan sekolah dan meneruskan perusahaan ayahnya yang sangat gila dengan pekerjaan. . sedangkan ibunya yaaah entahlah ia sudah tidak ingat lagi dengan mukanya yang ia dengar terkhir kali ibunya sudah menikah lagi dan lagi untuk yang kesekian kalinya. .
Ia pun berusaha untuk membiayai hidupnya sendiri untuk menjadi artis, cita-cita yang ia inginkan sejak kecil. . kini tidak ada lagi yang mendukungnya selain nenek yang kini sudah meninggal, tanpa terasa air mata jung hae menetes. .
Min hook pun menyeka air mata yang menetes dipipi jung hae, cuh~ min hook mencium bibir indah jung hae dengan lembut dan jung hae pun menikmati itu sehingga malam itu pun menjadi malam yang indah dan panjang bagi mereka berdua. .
…………………………………………………………………………………..
Suara handphone pun berdering seraya membangun kan jung hae dipagi hari yang terlelap disofa dengan tubuh hanya tertutup sehelai selimut kecil. .  tetapi saat akan mengangkatnya deringan telephone pun berhenti, jung hae berfikir sejenak apa yang sudah terjadi tadi malam mengapa ia. . . . jung hae menggigit ujung bibirnya kini pikiran nya mulai menyeruak. .
Hanphone pun berdering kembali, setelah diangkat ternyata manajernya menyuru untuk bersiap-siap untuk meeting tawaran iklan baru yang akan dibintanginya. .
2jam kemudian jung hae sudah berada dikantor manajementnya, ia pun menemui direktur tanpa sadar ia membuka selot tanpa mengetuk pintu dahulu dan ternyata ia melihat yang seharusnya ia tidak lihat yaitu jung juri sang rival sesama artis yang mengalahkan dia untuk menjadi pemeran utama dalam drama terbaru yang diproduksi menejemen nya sedang berciuman dengan direktur sambil duduk diatas meja. .
“ah mianhe”   jung hae menutup kembali pintu baru dibukanya setengah
Tak berapa lama jung juri pun keluar sambil menatap dengan tatapan evilnya, jung hae pun kini masuk dan duduk dalam ruangan direktur yang cukup luas dan bagus. .
“jika kau ingin menjadi bintang iklan kali ini kau harus memenuhi syarat”   direktur berbicara seraya mengelus kaki atas jung hae dengan sopan jung hae pun menarik kakinya perlahan
“coba kau pertimbangkan lagi, kalau kau mau aku juga bisa menjadikan kau artis lebih terkenal lagi dari sekarang”   ucap direktur yang kali ini agak meninggikian suaranya
Jung hae pun keluar dari kantor menuju mobil yang diparkirnya, tentu saja di ikuti oleh kedua manajer yang selalu setia menemani selama 2tahun terakhir yang direkrutnya pada saat setelah ia memenangkan penghargaan artis pemeran muda terbaik dalam ajang yang cukup bergengsi. .memang bukan hanya penghargaan yang mampu menjamin artis terus bertahan lama didalam dunia hiburan
“Apa yang dikatakan direktur tadi ?”   ucap manajer wanita yang duduk disampingnya membuyarkan lamunan jung hae yang terus menerus menatap kosong keluar kearah jendela kaca mobilnya
“oeh? Ah direktur menawarkan ku menjadi bintang iklan seperti yang eonni katakana”   ucap jung hae dengan senyum terpaksa
“lalu? Apa lagi yang dikatakan nya?”   ucap manajer nya, kali ini manajer laki-lakinya yang angkat bicara tetap menatap lurus menyetir mobil yang dikendarainya
“katanya kalau aku menerima tawaran kali ini, dia akan menjamin aku akan lebih sukses lagi”   ucap jung hae
“jinjayo? Ah benar juga aku dengar penggarapan iklan kali ini akan bekerja sama dengan perusahaan besar dan akan di ekspor keluar negeri, oh iya apa kau tau artis jung juri itu hmm aku dengar ia mengalahkanmu dalam pembuatan drama itu dengan cara marayu direktur, aissssh pantas sajah”    oceh menajer wanita dengan suara khasnya
“ah be benarkah?”   ucap jung hae gagap
………………………………………………………………………………….
Jung hae dan 2 manajernya memutuskan untuk mampir pada sebuah restoran kecil untuk makan, dalam restoran jung hae terus mencoba menelphone seseorang dari handphonenya tetapi ia tidak berhasil..
“siapa yang kau telephone dari tadi ?”  ucap manajer jung hae sambil menyeruput sup yang dipesannya
“ah bukan siapa-siapa haha tidak penting”  jung hae tertawa sumbang yang jelek untuk didengar, jung hae pun memutuskan untuk menelphone kembali pada saat sampai diapartemen nya. .
“jujur sajah hah”    manajer jung hae menyenggol genit, dan selalu ingin tau dengan terpaksa jung hae menceritakan semuanya yang kini ia tengah dekat dengan choi min hook atlet bulu tangkis yang belum lama ia kenal. .
Pada saat sampai diapartemen nya jung hae pun langsung menelphonenya dan kali ini berhasil ia mendengar suara dari ujung telephone. .
“yoboseo oppa, kenapa kau baru mengangkat telephoneku ? apakah malam ini kita bisa bertemu?”  jung hae berbicara tanpa henti
“ah jung hae aku minta maaf”  ucap min wook ragu
“kenapa kau minta maaf ?”   jung hae pun bingung kenapa min hook meminta maaf padanya, apakah dia melakukan salah tadi malam. .
Jung hae pun merebahkan tubuhnya diatas sofa setelah min woo menutup telephonenya, jung hae sedikit kecewa pada min hook karena untuk sementara ia tidak bisa berhubungan dengan min hook dikarenakan persiapan min hook untuk pertandingan nya yang mulai semakin dekat. . dan jung hae pun memaklumi nya dan sabar menunggu,. . .
Seminggu kemudian
Jung hae duduk disofa sambil memeluk kaki yang ditekuknya diruangan tamu apartemen  yang sangat sunyi sambil menengguk minuman ditangan nya, entahlah akhir-akhir ini ia merasakan kesepian lagi saat min hook memutuskan untuk tidak bertemu dahulu. . Beberapa saat ia merasa mual dan akan muntah jung hae langsung lari menuju kamar mandi, mungkin ini akibat diet ketat yang dijalaninya sehingga maag nya pun kambuh kembali ‘ pikir jung hae
……………………………………………………………………………………….
“jung hae~sii apa yang kau pikirkan ? apa seminggu ini kau tidak cukup untuk berfikir apa kau akan menerima atau tidak tawaran itu. Hah?!”    ucap manajer perempuan nya yang sangat cerewet siang itu mereka duduk dicafe dekat kantor
“sudah kuputuskan tidak menerimanya”    ucap jung hae takut-takut
“mwoo?!!!”     manajer jung hae tercengang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut jung hae, sesaat handphone manajer jung hae pun berdering. .  ia pun mengangkatnya, tanpa mendengarkan manajernya sedang berbicara ditelephone jung hae hanya mengaduk-aduk jus yang dipesan nya lagi-lagi dengan tatapan kosong
“aigo aigo “   manajernya memegang kepala setelah menutup telephone
“wae? Apa kau sakit”   ujap jung hae polos
“wae wae wae? Kau hanya bilang kenapa? Hah semua ini gara-gara kau jual mahal, kau tau sekarang kau punya saingan sekarang direktur sedang mempertimbangkan artis lain yang akan menggantikanmu?!”  ucap manajer dengan nada kesal, jung hae hanya mendengus mendengarnya. .
Kini handphone jung hae yang berdering “yoboseo?”  jung hae mengangkatnya, terdengar dari ujung telephone suara laki-laki yang berdeham yang tat lain adalah ayahnya. .
“aku bicara untuk yang terakhir kalinya kau dengarkan baik-baik, ehm aku ingin kau meneruskan kuliahmu dan juga meneruskan perusahaan” ucap ayah jung hae dari ujung telephone
“aku juga akan berbicara untuk yang terakhir kalinya, mianhe aku tidak bisa menjalani hidup yang kau inginkan”  ucap jung hae
“baiklah jika ini mau muh, teruslah kejar cita-citamu yang tak masuk akal itu dengan sempurna dan jangan kau anggap aku ayahmu lagi”    telephone itu pun terputus
Jung hae menurunkan telephone yang ditempelkan ditelinganya dengan lemas dan tanpa tenaga, ia bertekad untuk membuktikan pada semua orang bahwa ia bisa tanpa bantuan orang tua nya lagi, benar sajah ia tidak pernah merasakan ia mempunyai orang tua. . selain nenek yang sudah tiada yang tidak pernah memanjakannya
“jung hae~ssi kya !! kim jung hae”   manajer jung hae melayang-layangkan sebelah tangan nya dimuka jung hae    “hmmm kau ini bisa tidak kau jangan melamun, ayo kita kekantor dan jelaskan bahwa kau akan menerima tawaran itu”
………………………………………………………………………………………
Jung hae menurut pada manajernya untuk kembali ke kantor tetapi pikiran nya entah kemana, ia merindukan sosok min hook disisinya saat ini. . . apa yang harus ia lakukan ? saat ada tuntutan dari ayahnya begitu atau harus menghianati kekasihnya. . .
Jung hae dan manajernya beberapa saat sudah duduk diruangan direktur, jung hae semakin bingung apa yang harus ia katakana dan lakukan karena tidak mungkin ia bicara yang sebenarnya pada manajernya bahwa ia menerima iklan itu ia juga harus. . . entahlah
“ah ee direktur sebelumnya kami minta karena sudah mengulur waktu yang lama, kami memutuskan untuk menerima iklan itu”    ucap manajer tanpa meminta pendapat jung hae dahulu, jung hae hanya menatap manajernya dengan tatapan kaget dan kesal entah apa yang harus ia lakukan saat itu posisinya dalam keadaan serba salah, manajernya tidak tau permasalahan yang dihadapinya saat ini. .
“baik lah kalau begitu tanda tangani surat ini”    direktur mengulurkan surat kontaknya, jung hae pun terpaksa mendatanganinya dengan berat hati karena dorongan manajernya yang melirik tajam lalu kembali tersenyum saat menatap wajah direktur. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar