Kamis, 29 Maret 2012

cerpen "DARK II"

Title             : DARK
Author         :  sovi navisah
 Cast             :  KIM JUNG HAE
                        CHOI MIN HOOK
Genre            :  bad romance
Kali ini mencoba membuat cerita bad romance yang entah asik dibaca atau bahkan terkantuk jika dibaca keke~ (^_^))! (^o^,,)) coba sajah

“baik lah kalau begitu tanda tangani surat ini”    direktur mengulurkan surat kontaknya, jung hae pun terpaksa mendatanganinya dengan berat hati karena dorongan manajernya yang melirik tajam lalu kembali tersenyum saat menatap wajah direktur. .
Saat jung hae kembali diapartemen nya ia memtuskan untuk istirahat wajahnya sudah pucat pasih dan lemas, karena kurang tidur dan maka perutnya pun kian hari semakin mual sajah. . beberapa jam ia terangun dari tidurnya sayup-sayup jung hae mendengar nada sms masuk dihandphonennya ia pun meraih telephonenya dari meja samping ranjang tidurnya, kepalanya terasa berat dan pusing. . jung hae membuka sms dari handphonenya takut-takut ia salah baca jung hae pun mencoba membacanya kembali. .
Kini kepalanya bertambah sakit setelah membaca sms yang baru dibacanya sekuat tenaga ia menuju dapur dan meraih gelas dan botol minuman, entah apa yang dipikirnya ia terus minum sampai mabuk dan menagis sejadi-jadinya. . gelas-gelas dan botol minuman pun dibanting nya kelantai
Handphone nya pun kembali berdering dilihatnya nama manajer memanggilnya, handphone itu pun ikut dibantingnya sekuat tenaga. .
“arghhhhhhh hahhhhhhh!!!!! Kenapa saya harus seperti ini?!! Kenapa kalian tidak bunuh sajah aku kenapa? Kenapa?!!!!”     jung hae terduduk dilantai sambil meremas-remas rambut panjangnya frustasi
Keesokan paginya jung hae ditemukan manajer perempuannya tertidur dilantai, melihat jung hae seperti itu manajernya khawatir dan langsung mengangkatnya kekamar, tubuhnya terasa panas dan menggigil mungkin akibat tidur dilantai ‘pikir manajer
Selama berjam-jam suhu tubuhnya tinggi manajernya pun mengompresnya dan memasakan bubur untuk artis nya ini yang makan sejak 3 hari yang lalu. . jung hae pun tersadar ia duduk diatas tempat tidur manajernya pun menyuapinya bubur sampai habis. .
“baiklah aku akan menerima iklan itu”    ucap jung hae tiba-tiba dengan nada diceriakan, membuat manajernya merasa aneh dengan kelakuan nya pada waktu itu, apa dia berfikir sampai mabuk tadi malam. . “apa kau ingin membuatku mati gila, jangan sampai kau seperti ini lagi”   ucap ketus manajernya lalu tersenyum paksa
“baiklah ayoo lagi aaaaa”   jung hae memanjakan dirinya pada manajernya, lusa ia akan syuting iklan itu dan berusaha untuk bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya sendiri. .
……………………………………………………………………………………..
Keesokan harinya jung hae merasa sembuh entah apakah hari inbi matahari terbit dari barat? Jung hae berniat mengunjungi ayah nya langsung kekantornya tanpa memberitahunya dahulu. .
“ahhh ternyata perusahaan ayah sangat besar sekali pantas saja dia selalu memohon untuk mewariskan nya padaku”    jung hae menatap gedung kantor ayahnya sambil menenteng cake kecil yang ditentengnya, lalu berjalan masuk tanpa melapor kepada reseptionis yang bertugas ia langsung menuju ruangan ayahnya. .
“anyeoong appaaaa”   jung hae membuka pintu ruangan kantor ayahnya tanpa mengetuk pintu iya langsung memeluk dan mencium pipinya, pada saat itu ayahnya sedang berbincang dengan salah seorang rekan kerjanya. . ayahnya pun kaget kenapa jung hae bisa datang menemuinya dengan tiba-tiba. .
“ah mianhamnidah, apa bisa tunggu sebentar dulu”   ayah jung hae berbicara pada rekan kerjanya, rekan kerjanya pun pamit undur diri meninggalkan ruangan itu dan kini tinggal mereka berdua
“ada apa denganmu hah?”    suara ayah jung hae meninggi
“apa apanya? Memangnya aku tidak boleh mengunjungi kantor ayahku sendiri ?”   jung hae tidak memperdulikan ayahnya ia membuka bungkus potongan cake kecil yang dibawanya dan ingin menyuapi ayahnya untuk sekali sajah. .
“apa-apaan ini aku tidak mau?!”   ayah jung hae menyenggol tangan jung hae tanpa sengaja hingga cake ditangan nya jatuh kelantai, memang jung hae tahu sifat keras ayahnya tapi ia tidak menyangka ayahnya akan melakukan seperti ini padanya. .  apa dia sejijik itu kah sehingga tidak mau memakan suapan dari tangan anaknya ??, jung hae pun tersenyum kaku kepada ayahnya lalu memungut cake nya kembali dan menaruhnya dimeja
“tidak papa kalau ayah tidak suka rasa coklat ini, akan ku belikan lagi rasa strawberry atau yang lain nya appa kau suka apa ? aku tidak tahu seleramu kau suka rasa apa ? aku ini memang anak yang tidak berguna oh iya aku rasa saatnya aku untuk syuting agar tidak membuatmu malu, maaf aku harus pergi dulu anyeong”    hyuji berbicara tanpa henti dengan menahan rasa kecewa dan air mata yang akan memuncah diwajahnya ia pun segera berjalan cepat keluar ruangan setelah membungkuk dan berlari secepat mungkin. .
Ayah jung hae tidak bisa berkata apapun ia tercengang hanya bisa memandang cake yang sudah berantakan dimeja, apa yang baru sajah ia lakukan ??  ia tidak sadar sudah melukai hati anaknya sendiri yang mencoba untuk mendekatkan diri dan mencoba baik padanya. .  tetapi ia sadar bahwa ia seorang ayah yang sangat jahat dan tidak bertanggung jawab sekali. .
…………………………………………………………………………………………..
Sore harinya ia sudah berada ditempat lokasi syuting iklan, ia meminta izin untuk kekamar mandi ia memandangi dirinya dalam pantulan cermin dan mengelus perutnya yang terus mual dan tersenyum manis. . suara teriakan manajernya yang khas pun terdengar memanggil jung hae untuk bersiap-siap. . larut malam setelah selesai syuting ia pun meminta izin kepada manajernya untuk berpisah mobil jung hae pun menyetir mobilnya sendiri, jung hae menuju tempat yang sudah ia janjikan sebelumnya. .
Sesampainya didepan ia turun dari mobil dan menarik nafas yang sangat panjang, dan mencoba berjalan masuk dilobi hotel dengan senyuman ramah dibalut gaun cantik yang  memperlihatkan lekuk tubuhnya, setelah berbicara pada resepsionis ia pun menuju ruangan yang ditujunya. . dengan ragu-ragu ia memegang selot pintu lalu dibukanya, seorang laki-laki berumur jauh lebih tua dari junghae sudah menunggu sedang duduk disofa besar dengan segelas anggur ditangan nya sambil mengenakan piama dengan model tali diikatkan dipinggang tersenyum menyeramkan namun jung hae membalas senyum nya dengan manis namun terpaksa. .
Pada malam itu pun jung hae terpaksa memenuhi hasrat laki-laki bangsat yang tat lain direkturnya yang sudah mengancam manajernya untuk menuntut milyaran rupiah jika ia memutuskan kontrak sepihak untuk iklan itu, pada malam itu jung hae memutuskan untuk sekali sajah tidak menyusahkan manajernya yang sudah mendukung karirnya selama ini. . .
Saat pulang sesampainya diapartemen jung hae berjalan terhuyun menuju dapur diraihnya botol minuman yang setia menemaninya setiap saat ketika ia sedang gundah, jung hae pun mabuk pada malam itu sambil menangis dan berteriak sesukanya sampai tertidur pulas diatas sofa ruang tamunya. .
keesokan harinya matahari sudah terbit sangat tinggi menuju siang yang membuat jung hae terbangun dari  tidurnya saat cahaya matahari menerobos kaca besar apartemen nya, jung hae pun mulai duduk dan memijat kepalanya, saat ia teringat kejadian tadi malam ia tersenyum jijik kepada dirinya sendiri lalu mengacak rambutnya yang dulu panjang pirang nan indah kini sudah lusu dan tidak terawat lagi. .
sudah 2 hari ia tidak keluar dari apartemennya yang ia lakukan hanya mabuk menangis dan mabuk lagi terus saja begitu sampai tubuhnya terkulai lemah diatas sofa. . dipencetnya remote tv, tetapi baru sajah ia memencet tombol jung hae membelalakan mata, apa ia bermimpy ? apa ia salah dengar dan lihat ?
selang berapa menit jung hae terkaget mendengar deringan dihandphone nya terus dan menerus akan tetapi jung hae hanya melihat layar telephone dengan ekspresi ketakutan seperti orang tidak waras dan mencoba tidak mendengar deringan itu, nada sms pun mulai masuk takut-takut jung hae membukanya yang tatlain dari ayahnya yang berisikan. .
“aku malu mempunyai anak sepertimu ! kau sangat hina dan kotor”             
Jung hae menjerit sejadi-jadinya “arghhhh” dan melempar semua bantal yang berada disofanya, kemudian jung hae meraih telephone genggamnya untuk menghubungi seseorang. . tetapi utnuk yang ketiga kalinya jung hae tidak mendengar tanda-tanda jawaban, dan ketika itu. .
“yoboseo”   terdengar suara kaku dari ujung telephone yang tat lain adalah min hook
“ah oppa, apa kabarmu ? aku sangat merindukanmu sekali”    suara jung hae terdengar gemetar dan tak terdengar jawaban dari ujung telephone    “eee oppa aku harap kau jangan termakan gossip ditv tentangku, aku tidak pernah menghianatimu sekali pun, sungguh”   ucap jung hae cepat masih dengan suara gemetar
“aku harap kau klarifikasi lagi ucapan manajermu, bahwa kita tidak ada hubungan dan jangan sangkut pautkan aku dengan fotomu dengan lelaki tua yang menjijikan itu”    ucap min hook jelas dengan nada serius
“apa? Tap tapi oppa sepertinya aku hamil dan mengandung anakmu, oppa oppaaaa”    terdengar suara putusnya telephone membuat jung hae kaget dan tercengang apa yang baru sajah ia dengar, ini tidak mungkin terjadi tidak mungkiiiiiiiiiin ‘pikir jung hae dalam kepalanya
Jung hae menengguk kembali minuman yang dituangnya barusan sambil duduk memeluk kaki dan tertawa sendiri mengingat kenangan manis bersama min hook, lalu terselip bayangan malam yang lain saat ia bersama direktur ia membayangkan betapa orang-orang jijiknya saat ini apa lagi ayahnya dengan berbagai pemberitaan dimedia bahwa bocornya foto ia bersama direktur pada saat didalam hotel. .
Suara dentingan bel pun berbunyi jung hae pun merasa semakin ketakutan, apa yang harus ia lakukan apa ia harus bersembunyi atau ia harus. . . .
2 manajer jung hae kewalahan dengan berbagai pemberitaan dan pertanyaan reporter, sampai-sampai polisi pun sekarang bertindak dengan adanya foto itu, mencoba membuka pintu tetap tidak bisa karena jung hae mengganti kode rumahnya dengan bantuan para petugas apartemen yang bertugas pada saat itu sehingga bisa membuka pintu. .
Pada saat pintu terbuka 2 manajernya tidak menemukan jung hae yang ia temukan hanya bantal berserakan dan botol gelas dimeja yang tumpah ruah, manajer jung hae membuka pintu kamar dan nihil jung hae tidak ada dikamarnya. .  manajer jung hae mendengar gemericik suara air  dan langsung menuju kamar mandi, sesampainya dikamar mandi kedua manajer itu tidak bisa membuka pintu. .
Manajer berteriak memanggil nama jung hae untuk yang kesekaian kalianya juga mengetuk bahkan menggedor pintu. . tetapi tidak ada jawaban sedikit pun, karena khawatir terjadi sesuatu, 2 manajernya terpaksa memutuskan mendobrak pintu kuat itu dengan berbagai peralatan seadanya yang tak sia-sia berhasil dibukanya. .
Ketika berhasil mendobrak masuk ke dalam kamar mandi dilihatnya jung hae duduk terkulai lemah tak berdaya dibawah guyuran air yang mebasahi seluruh tuhubnya, yang kini sudah tidak terliat lagi air mata yang mengalir deras dipipinya karena dibarengi air yang turun deras dari atas shower. . 2 manajernya terperanga melihat aliran air yang merah pekat yang mengalir menuju lubang saluran yang bersumber dari siletan tangan kiri jung hae, manajer perempuan mundur selangkah apa yang dilihatnya saat ini seperti tidak percaya. .
Sebaliknya manajer laki-laki menghentikan guyuran shower dan mencoba membangunkan jung hae lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya. .
“jung hae~ssi ?! kim jung hae ?? bangun lah”   manajer laki-laki itu langsung mengangkat tubuh jung hae tempat yang lebih kering dan mencoba menelphone ambulance, selang tak berapa lama petugas ambulance pun datang membawa jung hae kerumah sakit namun nyawanya tidak tertolong lagi dangen besetan besar yang membuat urat nadinya terputus. .
Keesokan harinya diadakan pemakaman untuk jung hae banyak artis yang datang melayat untuk mengucapkan bela sungkawa atau hanya ingin mendongkrak polularitas dengan berpura-pura simpati pada kematian jung hae sepertin jung juri rival sesame artis. .
Manajer jung hae menemukan tulisan blog probadi jung hae yang selama ini tulis tanpa seorang pun yang mengetahuinya, manajer pun membaca ketikan terakhir yang dinpost diblog jung hae sebelum memutuskan untuk meregang nyawanya sendiri. .
Mungkin aku seonggok kotoran kecil tak berguna lagi
Oh tidak, mungkin aku sudah menjadi kotoran sejak aku dilahirkan
Sampai-sampai orang tuaku jijiik dengan suapan anaknya sendiri
Ckck sungguh miris aku mengingatnya. . . . . . dan itu untuk yang terakhir kali
Aku sangat merindukanmu nek mesikupun kau tidak pernah memanjakanku sekali pun, tetapi kau selalu ada disampingku. . aku sangat kesepian dan ketakutan ketika malam hari
Apakah aku harus menyusulmu supaya aku tak kesepian ??
Apakah sampah ini harus hilang supaya orang tuaku senang tanpa beban ??
Mungkin juga tidak senang, karena tidak ada yang peduli dengan sampah ini
Tetapi . . . Ketika seoarang hadir dalam hidupku yaitu choi min hook
Aku kembali lahirrrrrrrrrrrrrr bukan sebagai sampah jung hae (^o^) aku harus sabar menantinya sampai pertandingan selesai dan akan memberitahunya bahwa sepertinya aku mengandung anaknya, sungguh tidak sabar. .
Karena impianku bukan jadi seorang artis, tetapi memiliki keluarga yang sempurna seperti keluarga lain nya. . .
Dan sepertinya seoarang pria tua busuk ingin mengganggu impianku yang mencoba mengancam ku dengan berbagai hal yang aku tak kedua menajerku menjadi sampah sepetiku nanti. . aku tak ingin menghianati min hook aku sangat mencintainya. . . sangat

2 manajer jung hae menangis dan menyesali apa yang mereka perbuat kepada jung hae selama ini, mereka mengaku gagal menjadi manajer yang baik untuk artisnya karena hanya bisa menuntut saja tanpa memikirkan perasaannya. .
Disisi lain ayah jung hae juga menyesali apa yang ia perbuat dan mengutuk dirinya sendiri. .  .

END. . . .. . . . .. . . . .. . . . . . ..  (~,~’))
Bagaimana seru engga ? dapet gak feel nya ? hehe coment yah J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar