BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa (Santrock, 2003).Masa remaja juga merupakan suatu masa perkembangan yang
penuh dengan berbagai tantangan baik itu dari segi fisik maupun segi psikis. Dari kesimpulan
diatas dapat kita lihat bahwa masa remaja sangat rentan akan berbagai masalah,
baik dalam perkembangan fisik, perkembangan psikis, perkembangan bahasa dan
perkembangan sosialnya.Permasalahan yang terjadi pada remaja sebagian besar
dipengaruhi oleh adanya perubahan dari
dalam diri dan sosialnya.
Perkembangan
sosial remaja sangat penting bagi kehidupan remaja selanjutnya.Perkembangan
sosial mempengaruhi remaja dalam hubungan sosialnya dengan teman sebaya dan
orang tua dan yang paling essensial dari perkembangan sosial remaja adalah
pencarian identitas atau jati diri. Apabila perkembangan sosial tidak mengalami
kesuksesan maka remaja tidak akan dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
sosialnya dengan baik, sehingga pada masa dewasa akan mengalami kesulitan dalam
kehidupan sosialnya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Pengertian
perkembangan pada remaja ?
2.
Asepk apa saja
yang ada pada perkembangan remaja ?
3.
Apa saja tugas
perkembangan remaja ?
4.
Membandingkan
perkembangan 2 orang remaja
5.
Rekomendasi pada remaja yang terganggu perkembangannya
C.
TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami perkembangan pada remaja
2. Memahami karakteristik remaja
3. Mengetahui tugas-tugas pada remaja
4. Mengetahui hasil membandingkan perkembangan pada 2
remaja
5. Memberikan rekomendasi pada remaja yang terganggu
perkembangannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
perkembangan remaja
Pada umumnya
remaja didefinisikan sebagai
masa peralihanan pada masa
anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun
sampai 21 tahun. Setiap tahap
perkembangan manusia biasanya
dibarengi dengan berbagai
tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja.
Sebagian besar pakar
psikologi setuju,
bahwa
jika berbagai tuntutan
psikologis yang muncul pada tahap
perkembangan manusia tidak
berhasil dipenuhi, maka akan
muncul dampak yang secara signifikan
dapat menghambat kematangan
psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut.
Remaja adalah segmen
perkembangan individu yang snagat penting, yang diawali dengan matangnya
organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu breproduksi. Menurut monopka
(pikunas, 1976) merasa remaja ini meliputi : a) remaja awal : 12-15 tahun; (b)
remaja madya: 15-18tahun, dan c) remaja akhir : 19-22tahun. Sementara salzman
mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kea rah
kemandirian (independence), minat-minat
seksual, perenungan diri,dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan
isu-isu moral.
B.
Adapun aspek-aspek pada perkembangan remaja
Perubahan yang paling
dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik.
Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan
eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan hormon termasuk hormone
seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus
jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi sering
berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk
tubuhnya, dan sebagainya.
Pada masa remaja ditandai
dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja
dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak
sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self
picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu
juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi
pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh
norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.
Perkembangan atau
pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh Monks
dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh karena
itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang.
Hal ini akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena pada masa remaja
ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Jadi remaja
sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri
sebagai stimulus sosial. Bila sang remaja mengerti badannya telah memenuhi
persyaratan, sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan sosialnya, maka hal
ini akan berakibat positif terhadap penilaian diri.
Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
·
Pertumbuhan payudara (3
- 8 tahun)
·
Pertumbuhan rambut
pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
·
Pertumbuhan badan (9,5 -
14,5 tahun)
·
Menarche/menstruasi (10
– 16 tahun, kadang 7 thn)
·
Pertumbuhan bulu ketiak
(2 tahun setelah rambut pubis)
·
Kelenjar menghasilkan minyak
dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
·
Pertumbuhan testis (10 –
13,5 tahun)
·
Pertumbuhan rambut
pubis/kemaluan (10 – 15 tahun)
·
Pembesaran badan (10,5 –
16 tahun)
·
Pembesaran penis (11 –
14,5 tahun)
·
Perubahan suara karena
pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
·
Tumbuhnya rambut di
wajah dan ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
·
Kelenjar menghasilkan
minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal
tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang
lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti
bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya.
Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan
orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya
sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.
2.
Perkembangan
sosial pada remaja
Menurut
(Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd.:122) Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi;
melebur diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Remaja
adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.
Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi
sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap
lingkungannya, remaja telah mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma
pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya didalam
keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bukan saja
bergaul dengan berbagai kelompok umur, Dengan demikian, remaja mulai memahami
norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa dan
kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang
paling penting tetapi cukup sulit, karena disamping harus memperhatikan norma
pergaulan sesame remaja, juga terselip pemikiran pemikiran adanya kebutuhan
masa depan untuk memilih teman hidup.
Kehidupan
sosial pada jenjang remaja ditantai dengan menonjolnya fungsi intelektual
emosional. Seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat
tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami oleh remaja. Keadaan atau
peristiwa ini oleh Erik Erickson (dalam
lefton, 1982:281) dinyatakan bahwa anak telah mengalami krisi identitas. Proses
pembentukan identitas diri dan konsep diri seseorang adalah sesuatu yang
kompleks. Banyak remaja yang amat
percaya pada kelompok mereka dalam menemukan jati dirinya. Dalam hal ini Erik Erickson berpendapat bahwa
penemuan jati diri seseorang didorong oleh pengaruh sosiaokultural. Tidak
seperti pandangan freud, kehidupan sosial remaja (pergaulan dengan sesame
remaja terutama dengan lawan jenis) didorong oleh berorientasi pada kepentingan
seksual. Semua perilaku bsosial didorong oleh kepentingan sosial.Pergaulan
remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok baik kelompok kecil maupun
besar. Dalam menetapkan pilihan kelompok yang diikuti, didasari oleh berbagai
penimbangan, seperti moral, sosial ekonomi, minat dan kesamaan bakat, dan
kemampuan. Baik didalam kelompok kecil maupun kelompok besar, masalah yang umum
dihadapi oleh ramaja dan yang paling rumit adalah faktorpenyesuaian diri. Didalam kelompok besar akan terjadi persaingan
yang berat, masing-masing individu bersaing tampil menonjol, memperlihatkan
akunya. Oleh karena itu, sering terjadi perpecahan dalam kelompok tersebut yang
disebabkan oleh menonjolnya kepentingan pribadi setiap orang. Teteapi
sebaliknya dalam kelompok ini terbentuk suatu persatuan yang kokoh, yang
diikati oleh norma kelompok yang telah disepakati.
Nilai
positif dalam kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar
berorganisasi, memilih pemimpin, dan mematuhi kelompok. Penyesuaian dalam kelompok kecil, kelompok
yang terdiri dari pasangan remaja berbeda jenis sekalipun, tetap menjadi
permasalahan yang cukup berat. Di dalam proses penyesuaian diri, kemampuan
intelektual dan emosiaonal mempunyai pengaruh yang kuat. Saling pengertian akan
kekuarngan masing-masing dan upaya menahan sikap menonjolakn diri atau tindakan
dominasi terhadap pasangannya, diperlukan tindakan intelektual yang tepat dan
kemapuan menyeimbangkan pengendalian emosional. Dalam hubungan sosial yang
lebih khusus, yang mengarah kepemilihan pasangan hidup, pertimbangan faktor
agama dan suku ini bukan saja menjadi kepentingan masing-masing individu yang bersangkutan, tetapi dapat menyangkut
kepentingan keluarga dan kelompok yang besar (sesame agama atau sesame suku).
Remaja
pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.
Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi
sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap
lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma
pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam
keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengan
berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan
dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang
tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting
tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan
sesama remaja, juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk
memilik teman hidup.
1. Pada masa remaja, anak mulai
memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama teman
lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena di samping
harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran
adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.
2. Kehidupan sosial remaja ditandai dengan
menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami sikap
hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya. Menurut
“Erick Erison” Bahwa masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri.
Dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural.
Sedangkan menurut Freud, Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi
pada kepentingan seksual.
3. Pergaulan remaja banyak diwujudk/an
dalam bentuk kelompok – kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil.
4. Perkembangan
sosial manusia dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya :
keluarga,kematangan anak,status sosial ekonomi keluarga,tingkat pendidikan,dan
kemampuan mental terutama emosi dan intelegensi.
·
Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan utama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek
perkembangan anak. Termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang
bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga.
Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menetapkan diri terhadap lingkungan
yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan.
·
Kematangan
Untuk
mampu bersosialisasi dengan bauk diperlukan kematangan fisik sehingga setiap
fisiknya telah mampu menjlankan fungsinya dengan baik.
·
Status Sosial Ekonomi
Kehidupan
sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak,bukan sebagai anak
yang independent,tetapi akan dipandang konteksnya yang utuh dalam keluarga anak
itu,”ia anak siapa”. Secara tidak langsung pergaulan sosial anak, masyarakat
dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi
normative yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehingga anak akan menjaga
status soisal dan ekonomi keluarganya.
·
Pendidikan
Pendidikan
merupakan proses sosialisais anak yang terarah. Karena pendidikan merupakan
proses pengoperasian ilmu yang normative. Pendidikan dalam arti luas harus
diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga,masyarakat,dan agama.
·
Kelembagaan
Peserta
didik bukan hanya dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat,tetapi
dikenalkan kepada norma-norma kehidupan bangsa (nasional) .
·
Kapasitas Mental, Emosi
Dan Intelegensi.
Kemapuan
berfikir dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memcahkan
masalh, dan berbahasa. Perkembangan emosi sangat berpengaruh sekali terhadap
perkembangan sosial anak. Pada hakekatnya anak yang berkemampuan intelektual
tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu, kemampuan
intelektual tinggi,kemampuan berbahasa baik,dan pengendalian emosi secara
seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
3. Perkembangan
bahasa pada remaja
Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Penggunaan aspek kebahasaan
dalam proses pembelajaran sering berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan
membaca erat hubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima
komunikasi. Berbicara dan menulis erat hubungan dalam hal bahwa keduanya
merupakan cara untuk mengekspresikan makna (Tarigan, 1986:10).
Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti
proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan bahasa
diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.
Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan
semata,namun juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya,
termasuk didalamya perilaku berbahasa.
Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup
menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang didalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang
bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus (bahasa prokem).
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan piperkaya oleh lingkungan
masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa proses pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan
memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya
dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar disekolah.
Masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk
mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan
dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai
bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini,
penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan
hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan
ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh
terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan
bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek
perilaku dan kepribadian lainnya.
4.
Perkembangan emosi pada remaja
A. Definisi
Emosi
Menurut English and English,
emosi adalah “A complex feeling state
accompanied by characteristic motor and glandular activies” (suatu keadaan
perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan
motoris), (dalam Syamsu Yusuf 2011: 114).
Menurut Sarlito Wirawan
Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “ setiap keadaan pada diri seseorang
yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada
tingkat yang luas (mendalam), (dalam Syamsu Yusuf 2011: 115).
Menurut James & Lange,
bahwa emosi itu timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan
individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira.
Sedangkan menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau
keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu mengalami
frustasi, susunan syaraf bekerja sangat keras yang menimbulkan sekresi
kelenjar-kelenjar tertentu yang dapat mempertinggi pekerjaan otak, maka hal itu
menimbulkan emosi.
Jadi, emosi adalah
ungkapan/luapan perasaan yang timbul karena adanya stimulus dari dalam diri
maupun dari luar/lingkungan seperti marah, senang, sedih dan lain-lain.
B. Ciri-ciri
dan Karakteristik Emosi
1.
Ciri-ciri
Emosi
Emosi merupakan peristiwa
psikologis, dalam hal ini ada beberapa ciri-ciri emosi yaitu sebagai berikut:
a.
Lebih
bersifat subjektif
b.
Bersifat
fluktuatif / tidak tetap
c.
Berhubungan
dengan peristiwa pengenalan panca indera
2.
Karakteristik
Emosi
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan
tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena anak laki-laki
dan perempuan berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru,
sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi
keadaan-keadaan itu. Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namun benar
juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidak stabilan dari waktu ke waktu
sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola prilaku baru dan
harapan sosial yang baru. (Hurlock, 2002 :213). Pola emosi remaja adalah sama
dengan pola emosi kanak-kanak. Jenis emosi yang secara normal dialami adalah
cinta/kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cemburu, sedih, dan
lain-lain. Perbedaan yang terlihat terletak pada macam dan derajat rangsangan
yang mengakibatkan emosinya, dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan
individu terhadap ungkapan emosi remaja. Emosi juga dapat dibagi kedalam dua
bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
1.
Emosi
sensoris, adalah emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap
tubuh, seperti rasa dingin, ,manis, sakit, lelah, kenyang dan lapar.
2.
Emosi
psikis, adalah emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Adapun yang
termasuk kedalam emosi psikis yaitu:
a.
Perasaan
Intelektual, adalah yang memiliki sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran.
b.
Perasaan
sosial, adalah perasaan yang bersangkutan dengan hubungan baik dengan orang
lain (perorangan maupun kelompok) maupun diri sendiri.
c.
Perasaan
susila, adalah perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik dan buruk atau
etika (moral).
d.
Perasaan
keindahan (estetis), adalah perasaan yang berkaitan dengan keindahan dari
sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerohanian.
e.
Perasaan
ketuhanan, adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai religius.
5.
Perkembangan karir pada remaja
Pengertian karier secara luas
adalah suatu
kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaianseseorang dalam
suatu organisasi sesuai dengan jalur karir yang telah ditetapkan organisasi.
3 Pengertian
Tentang Karier:
- Karir sebagai suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
- Karir sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas dan sistematis.
- Karir sebagai suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah dipegang seseorang selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai karir.
Istilah adolescence
atau remaja berasal dari kata latin adolescere
(kata bendanya,adolescentia yang
berarti remaja) yang berarti ”tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.Istilah adolescence,seperti yang dipergunakan
saat ini,mempunyai arti yang lebih luas,mencakup kematangan
mental,emosional,sosial,dan fisik.Pandangan ini dikemukakan oleh piaget (121)
yang dilengkapi dengan:
Secara psikologis,masa remaja adalah usia dimana
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama.
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Karier Remaja
Kesulitan
yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat
dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup
dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang.
Faktor
yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:
1. Faktor yang ada dalam diri siswa
1. Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya
adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin agama dan minat
terhadap suatu karir
2.
Faktor di luar siswa
Diantaranya;
tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat
Dari
kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak
lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu
faktornya adalah faktor kebutuhan.
Dalam kenyataannya seorang remaja
ketika menentukan pilihan karir, seringkali tidak dilakukannya sendiri.
Penentuan dan pemilihan karir seorang remaja ditentukan oleh berbagaa faktor
diantaranya orang tua, teman-teman, gender, dan karakteristik diri sendiri.
Dalam buku Psikologi Pendidikan oleh John W. Santrok pada tahun 2007, berikut
adalah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan karir pekerjaan
pada remaja.
Orang
Tua
Orang tua ikut berperan
dalam menentukan arah pemilihan karir pada anak remajanya. Walaupun pada akhirnya
keberhasilan dalam menjalankan karir selanjutnya sangat tergantung pada
kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Karena hal ini
berkaitan dengan masalah pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah
dengan baik, maka sekalipun orang tua turut ikut campur agar anaknya memilih
program studi yang mampu menjamin kehidupan karirnya.
Biasanya orang tua yang
berkecukupan secara ekonomi menghendaki anaknya untuk memilih program studi
yang cepat menghasilkan nilai materi, misalnya fakultas ekonomi (akuntasi,
manajemen), teknik, farmasi, kedokteran (umum dan gigi) dan lain-lain. Anggapan
orang tua, anak yang mampu memasuki program ini tentu akan terjamin masa
depannya.
Dalam kenyataannya tak selamanya yang
menjadi pilihan orang tua akan berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak
disertai oleh minat bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal dari anak
yang bersangkutan, hal inilah yang perlu diperhatikan.
Teman (Peer Group)
Tidak dipungkiri, pada kenyataannya,
lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh pada diri
seseorang dalam memilih jurusan program studi di SMA maupun Perguruan Tinggi.
Mereka mungkin merasa tidak enak kalau tidak sama dalam pemilihan jurusan atau
program studi. Pengaruh teman kelompok sebaya ini bersifat eksternal. Bila
remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakata atau kemampuan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas atau tuntutan, maka kemungkinan akan
mengalami kegagalan.
Peran Jenis Gender
Stereotype masyarakat seringkali
telah menilai terhadap jenis kelaminseseorang. Masyarakat menghendaki agar
jenis tugas atau pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula.
Memang baik diakui atau tidak, jenis kelamin kadang-kadang menentukan seseorang
dalam memilih karir pekerjaan. Seorang perempuan mungkin akan mengambil karir
yang kiranya dapat dijalaninya, tanpa banyak hambatan dengan peran jenis
gendernya nanti di kemudian hari, misalnya sekretaris, dokter anak, psikolog
anak, guru atau dosen, penunggu atau penjaga toko dan sebagainya. Demikian pula
sebaliknya seorang laki-laki akan memilih sesuai dengan dirinya misalnya
tentara, polisi, hakim, jaksa dan lain sebagainya.
Karakteristik Kepribadian Individu
Hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik pribadi yang mempengaruhi pemilihan program studi maupun karir
individu, diantaranya bakat minat, kepribadian, dan intelektual. Sudah banyak
lembaga pendidikan SMA yang mengadakan tes psikologi dengan membantu
siswa-siswinya dalam menentukan jurusan agar sesuai dengan minat dan bakatnya.
Hal ini untuk menghindari penyesalan dalam pengambilan studinya atau merasa
tidak cocok dengan minat bakatnya.
Keberhasilan dalam memilih dan
menjalankan program studi serta karir pekerjaan sangat ditentukan karakteristik
kepribadian individu yang bersangkutan. Individu yang memiliki minat,
kemampuan, kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain,
biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik. Keberhasilan tidak dapat
diukur secara materi finansial yang melimpah, tetapi seberapa besar nilai
kepuasan hidup yang diperoleh melalui pilihan-pilhan tersebut.
BAB III
ANALISIS
Dalam
membahas masalah perkembangan remaja saya melakukan penelitian tentang
perkembangan 2 orang remaja perempuan yang berada di sekolah menengah atas,
adapun penelitiannya mengenai perkembangan fisik, sosial, bahasa, emosi, dan
kairi. Mengenai perkembanhan tersebut saya mengajukan 20 pertanyaan, yang
diantaranya :
1. Perubahan
Fisik apa yg kamu rasakan saat ini ?
2. Bagaimana
perasaan kamu saat perubahan fisik terjadi ? menerima atau menolak?
3. Sudahkan
kamu menstruasi atau mimpi basah?
4. Menurut
kamu apakah itu normal?
Aspek
Sosial
1. Apakah
kamu mempunyai teman dekat atau sahabat? Berapa ?
2. Dalam
bersosialisasi kamu orang yang seperti apa ? pemalu atau supel ?
3. Apakah
kamu mempunyai masalah dalam bersosialisasi?
4. Dimana
kamu mengalami masalah dalam bersosialisasi?
Aspek
Bahasa
1. Bahasa
apa yang kamu gunakan sehari-hari? Formal atau non formal ?
2. Apakah
kamu menggunakan bahasa yg berbeda di sekolah dan di rumah ?
3. Bahasa
apa yang nyaman kamu gunakan?
4. Pernahkan
kamu menggunakan bahasa kasar dan juga pernahkah kamu mebuat bahasa sendiri ?
Aspek
Emosi
1. Bagaimana
cara kamu mengungkapkan emosi?
2. Bagaimana
cara kamu mengatasi emosi?
3. Dimana
anda dan pada saat apa kamu meluapkan emosi?
4. Dimana
anda dan pada saat apa kamu meluapkan emosi?
5. Menurut
kamu, apakan kamu sudah mampu mengendalikan emosi dengan baik ? iya atau tidak
?
Aspek
Karier
1. Apakah
kamu memiliki cita ?
2. Apa
yang kamu ketahui mengenai cita-cita anda nanti?
3. Apakah
ada peran orang tua dalam memilih cita-cita tersebut? Suka atau paksaan?
4. Bagaimana
cara kamu agara dapat meraih cita-cita tersebut?
Pada
perkembangan aspek fisik 2 remaja perempuan tersebut diketahui perubahan yang
cukup signifikan pada tubuhnya, mereka merasakan tubuhnya bulu-bulu halus,
tubuh membesar, tumbuhnya buah dada, pinggul melebar, dan bertambah tingginya
tubuh meraka. Pada perkembangan primer mereka yang meliputi kematangan seksual,
mereka merasakan ketertarikan pada lawan jenis karena mereka merasakan organ
reproduksinya yang sedang tumbuh, seperti pubertas dan menstruasi, mereka pun
menerima perubahan tersebut karena mereka menganggap itu normal sebagai seorang
remaja yang sedang tumbuh.
Pada asepk
sosial mereka mengakui mempunyai teman banyak dan mudah bergaul, meskipun salah
satu remaja tersebut mengakui jika pertama kali bertemu ia akan lebih banyak
diam dan pemalu akan tetapi lama kelamaan akan akrab dan mudah bergaul. Dapat
disimpulakan kedua remaja tersebut kadang-kadang merasa sedikit mempunyai
masalah dalam bersosialisasi baik dirumah, sekolah, maupun masyarakat, akan
tetapi mereka masih dapat mengatasinya.
Pada aspek
bahasa mereka menggunakan bahasa non formal untuk sehari-hari, dan mereka juga
lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa sunda karena mereka
bertempat tinggal dikota bandung yang masyarakat dan keluarganya menggunakan
bahasa tersebut. Disekolah mereka mempunyai banyak teman dan jika ia sedang
bersama nsatu permainan (geng) dia dan temannya sering menggunakan bahkan membuat
bahasa yang mereka mengerti sendiri.
Dalam aspek
emosi mereka lebih nyaman diam jika sedang marah , atau kadang-kadang menangis
dikamar sendirian. Namun pada saat tertentu setelah diam memadamkan emosinya
mereka akan terbuka dan memulai menceritakan masalahnya pada orang yang
dipercaya, mereka juga mengakui belum mampu mengendalikan emosinya dan sedang
berusaha bisa meminimalisir jika sedang terjadinya emosi.
Dalam aspek
karir mereka sudah memiliki dan sedang meniti karirnya, mereka sudah mengerti bagaimana
caranya mencapai cita-cita tersebut dengan belajar dengan sungguh-sungguh demi
masa depannya yang cerah. Mereka juga dibebaskan dalam memilih cita-citanya
akan tetapi tidak luput dari peran orang tua yang selalu mendukung apapun yang
dicita-citakan asalpun positif
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Remaja didefinisikan sebagai
masa peralihanan pada masa
anak dan masa
dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun
sampai 21 tahun. Setiap tahap
perkembangan manusia biasanya
dibarengi dengan berbagai
tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja.
Pada
saat perkembangan remaja meliputi aspek
fisik, sosial, bahasa, emosi dan karir. Remaja juga masih butuh bimbingan dari
orang tua, guru, teman dan masyarakat agara mampu menjalankan tugas-tugas
perkembangannya dengan baik.
B.
SARAN
Masa
remaja merupakan masa dimana individu mencari identitas atau jati dirinya,
dalam fase ini remaja mengalami kesulitan dalam menjalani perkembangan
sosialnya, agar remaja tidak terjerumus kedalam lingkungan sosial yang
menyimpang, oleh sebab itu peran guru dan orang tua menjadi sangat penting
dalam membantu remaja mengatasi hambatan- hambatannya dalam kehidupan sosialnya, aspek fisik, bahasa, emosi dan karir.
DAFTAR
PUSTAKA
Santrock,W.,John.
(2002). Perkembangan
Masa Hidup (Life Span Development). Erlangga : Jakarta
Bantu buat Kartu Kredit dan Kta BANK ANZ 5-500 jt di manapun anda berada di seluruh pelosok nusantara dana instant tanpa jaminan 100% berkas aman cukup fc ktp.slip gaji/skp kartu kredit limit min 5 jt usia 1 th npwp dan cover tabungan . khusus karyawan gaji min 5 jt perbulan. proses maks 10 hari kerja.bunga 1.5%-1.89%. tenor sampai 5 tahun bila berminat hub chairul sarto utomo via sms telp 0852293...48635. 085712639751 whatshapp 08883932980 fb chairul ichsan buana
BalasHapusalamat kantor Jl. Pandanaran No. 47
Semarang 50243 GEDUNG BANK ANZ LANTAI DUA
DANA TUNAI dan kartu kredit bank anz PENUHI SEGALA KEBUTUHAN ANDA , KARYAWAN ATAU OWNER BUAT NAMBAH MODAL USAHA,PERNIKAHAN,PENDIDIKAN,RENOVASI RUMAH DLL PROSES MUDAH,CEPAT MAKSIMAL 10 HARI KERJA DANA LANGSUNG DI TRANSFER KE REKENING ANDA DIMANAPUN ANDA BERADA DI SELURUH PELOSOK NUSANTARA
ALAMAT KANTOR DI GEDUNG BANK ANZ SEMARANG untuk divisi pemasaran kami bertempat tinggal di JL lamper sari 14 no 10 semarang
MARKETING CHAIRUL SARTO UTOMO
info detail bisa lihat di danaimpiankita@blogspot.com